Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

30 Januari 2009

Team Sepak Bola SMAN 1 Benai Menjadi Kandidat Juara 3 Turnamen ANDI PUTRA CUP I


Dunia Persepak Bolaan di SMAN 1 Benai cukup bisa di ancungin jempol . Team yang dimotori oleh Deslarinatoni S.Pd sebagai Guru Olahraga SMAN 1 Benai dan Pelatih Team, Depi Noprizal S.Pd sebagai Guru Olahraga dan Official Team dan Sardiun S.Pd Sebagai Guru Olahraga dan Pembina OSIS sekaligus Manager Team.

Team SMAN 1 Benai (Kostum Biru Merah) merupakan salah satu team yang diunggulkan sebagai kandidat sang juara pada Andi Putra Cup I, hal ini dibuktikan dengan kemenangan pertandingan perdana pada pertandingan Andi Putra Cup I. Tetapi kemudian pada saat memasuki Semi Final Team SMAN 1 Benai di tumbangkan oleh Team Tuan rumah Persatuan Sepak Bola Kelurahan Beringin (PSKB) dengan skor 2-1 dengan kemenangan Tuan Rumah. Team SMAN 1 Benai tidak bisa memasuki Final, Tetapi masih bisa mendapatkan juara 3. Kemudian dalam perebutan Juara ke 3 Team SMAN 1 Benai bertemu dengan Team SMKN 1 Benai yang tumbang oleh Team Sepak Bola dari Jalur Patah dengan kemenangan adu Penalti. Sewaktu Semi Final SMAN 1 Benai kalah oleh Team Tuan Rumah, jadi untuk perebutan Juara 3 Team SMAN 1 Benai tidak memberikan kesempatan ini kepada Team SMKN 1 Benai. Team SMAN 1 Benai mampu menumbangkan Team SMKN 1 Benai dengan skor 6-2 dengan kemenangan SMAN 1 Benai. gol pertama diciptakan oleh Asmarno (Staf TU SMAN 1 Benai) pada awal –awal pertandingan. Kemudian gol Kedua diciptakan oleh Bayu (Siswa Kelas XII IPA 2), kemudian gol Ketiga oleh Brien (Siswa Kelas XI IPS 2), dan gol Keempat oleh Dio Satri (Siswa Kelas XI IPS 1) dan gol Kelima dan Keenam oleh Bayu lagi yang menjadikannya sebagai Top Skor di Turnamen Andi Putra Cup I.

Juara ini adalah sebagai kado pada akhir-akhir untuk sekolah oleh pemain dari kelas 3 yang hanya tinggal menghitung bulan saja mereka akan meninggalkan SMAN 1 Benai. Semoga Regenerasi pada Team SMAN 1 Benai bisa mengikuti jejak team sebelumnya bahkan lebih baik.

29 Januari 2009

SMAN 1 BENAI SAVE PALESTINA


Di Mesir
Majelis Fatwa Mesir telah mengeluarkan sebuah resolusi yang isinya mengatakan, Israel sebagai Negara penjajah. Dalam resolusi itu, disebutkan, Zionis-Israel telah melakukan tindakan kedhaliman dan merampas hak-hak warga negara Palestina dengan alasan keamanan dan membunuh anak-anak dan para wanita Palestina.

Menurut majelis fatwa itu, dunia telah menyaksikan Israel telah melakukan pengepungan dan pembunuhan terhadap rakyat Palestina dan itu adalah bukti kebiadaban Israel di dunia. Kebiadaban Israel yang melarang pemberian sumbangan kemanusiaan untuk palestina membuat Negara lain tidak bisa berbuat apa-apa, dan hanya menunggu izin yang diberikan Israel untuk menyalurkan sumbangan kemanusiaan. Lembaga tertinggi dunia yakni PBB pun tidak dapat berbuat apa-apa supa. Sungguh kejam tentara Israel yang membombardir Palestina. Banyak manusia yang tak bersalah meninggal dan luka-luka akibat peluru-peluru roket dan peluru senjata prajurit Israel. Banyak anak yang kehilangan orang tuanya dan orang tua yang kehilangan anaknya karena meninggal akibat reruntuhan dan bom-bom oleh tentara Israel.

Marilah Kita warga Indonesia yang mayoritas ISLAM. kita sebagai saudara muslim mereka marilah kita bantu mereka masyarakat Palestina yang sedang dilanda konflik. Oleh karena itu SMAN 1 Benai mengadakan solidaritas untuk rakyat Palestina. Osis SMAN 1 Benai bersama Rohis SMAN 1 Benai meminta sumbangan kepada seluruh siswa SMAN 1 benai dan Guru-Guru beserta Staf Tata Usaha SMAN 1 Benai. sumbangan ini adalah suka rela bagi siswa dan tida ada unsure paksaan dari pihak sekolah. Pengumpulan sumbangan ini dilakukan 2 hari mulai hari Kamis tanggal 22 Januari 2009 dan hari Jumat tanggal 23 Januari 2009. Solidaritas ini disambut baik oleh siswa maupun guru-guru SMAN 1 benai. semoga acara sumbangan ini dapat membantu warga palestina dan selain dengan bantuan material marilah kita bantu dengan doa agar warga palestina dapat keluar dari konfik ini.

27 Januari 2009

IPMKB SEBAGAI GENERASI Civil of Responsibility oleh: Heri Indra Putra

Perguruan tinggi sebagai lembaga penyelenggara pendidikan tinggi yang menghimpun Mahasiswa sebagai peserta didik di dalamnya, memiliki tanggung jawab moral dalam menciptakan suatu kondisi yang dinamis bagi berlangsungnya suasana kondusif di kehidupan masyarakat. Betapa tidak, perguruan tinggi diharapkan akan mampu melahirkan para pemikir, insan cita dan cipta yang kelak akan memberikan input yang positif dalam kehidupan masyarakat.
Selain itu, perguruan tinggi memiliki tanggung jawab untuk menciptakan insan intelektual (mahasiswa) yang berkepribadian dan berdedikasi tinggi terhadap kepentingan masyarakat, bukan sosok mahasiswa dengan pemahaman yang fragmatis dan oportunis. Artinya perguruan tinggi sebagai tempat berlangsungnya “learning process” berfungsi juga sebagai wahana pembentukan pribadi mahasiswa sebagai “agent of change” dan “agent of social control” di tengah-tengah masyarakat.

Sehingga perguruan tinggi selayaknya tidak hanya menyelenggarakan kegiatan akademis di ruang perkuliahan semata. Namun lebih dari itu, perguruan tinggi juga diharapkan mampu melahirkan insan-insan intelektual yang selain berwawasan luas dan visioner, juga memiliki kepekaan terhadap kondisi sosial masyarakat (Civil of Responsibility).
Mahasiswa sebagai salah satu komponen pembentuk masyarakat harus senantiasa meningkatkan kapabilitasnya agar dapat memberikan kontribusi positif dalam masyarakatnya. Mahasiswa harus mampu mengaktualisasikan dirinya dalam kehidupan bermasyarakat demi perubahan komunitas masyarakat yang lebih baik. Serta senantiasa merespon setiap dinamika yang terjadi secara arif serta mengarahkannya pada perkembangan komunitas mayarakat yang lebih “dewasa”.
IPMKB adalah Ikatan Pemuda Mahasiswa Kecamatan Benai. IPMKB merupakan wadah untuk menampung dan mengembangkan kreatifitas dan aktifitas mahasiswa Kecamatan Benai yang ada di perguruan tinggi negeri maupun swasta serta pemuda Kecamatan Benai dimana pun berada, dan juga ikut memberi kontribusi pemikiran kontributif terhadap pengembangan dan pembangunan Kecamatan Benai khususnya dan Kabupaten Kuantan Singingi dan Provinsi Riau umumnya.
Sejalan dengan tujuan dan cita-cita IPMKB didirikan, Yaitu agar kawan – kawan Pemuda dan Mahasiswa yang ada didalam wadah ini segera mendapatkan informasi yang berkembang di daerah dan saling bertukar pikiran serta meningkatkan sumber daya manusia. IPMKB berusaha melahirkan generasi yang berwawasan berintelektulitas tinggi sehingga siap terjun ketengah-tengah masyarakat. Dan juga diharapkan dapat membela hak-hak masyarakat Kecamatan Benai dan Kabupaten Kuantan Singingi dalam rangka mewujudkan keadilan dan kemakmuran di Kecematan Benai dan Kabupaten Kuantan Singingi serta peka terhadap perkembangan zaman.
Pergerakan mahasiswa selalu menemukan momentum yang berbeda dari tiap zaman, tiap waktu memiliki tantangan dan tekanan yang berbeda, namun disitu ada kesamaan motif, yaitu moralitas dan idealisme. Dua hal yang menjadi prinsip selama hidup, bukan sementara saat di kampus, manakala masih di bangku kuliah saja. Selama di kampus, bisa saja- atau umumnya-, metodenya kolektif, dan ketika sudah lulus, metodenya lebih bersifat individual.
Hal krusial yang seharusnya dipikirkan adalah kaderisasi.Yang menarik, kalau dirunut kebelakang akar kata kaderisasi itu sendiri sesungguhnya tidak asli lokal. "Kader" adalah peng-Indonesiaan kata "cadre" kata Perancis yang berasal dari Italia "quadro" yang berasal dari Latin "quadrum" yang berarti segi empat atau bujur sangkar. Salah satu definisi atu arti kata "cadre" ini adalah "a nucleus or core group especially of trained personnel
able to assume control and to train others" yang kelihatannya cocok dengan
pengertian secara umum di Indonesia.

Kaderisasi adalah proses pendidikan jangka panjang untuk menanamkan nilai-nilai tertentu kepada seorang kader. Siapakah kader? Kader adalah anggota, penerus organisasi. Nilai-nilai apa? Nilai-nilai yang diyakini bersama sebagai pembentuk watak dan karakter organisasi. Organisasi, apapun itu mutlak mensyaratkan kaderisasi. Kecuali bila organisasi anda adalah organisasi diri sendiri, yang anggotanya anda sendiri. Organisasi terpimpin sekalipun, dimana si Ketua menjadi Ketua sepanjang hidupnya tetap saja membutuhkan regenerasi untuk rekan kerjanya. Sebuah organisasi dapat kita analogikan sebagai sebuah bangunan. Sebuah bangunan tentunya harus memiliki pondasi yang kuat agar bangunan tersebut dapat tetap kokoh. Dalam sebuah organisasi salah satu pondasi yang diprelukan adalah kaderisasi dan budaya organisasi.
Budaya dalam suatu organisasi pada hakekatnya mengarah pada perilaku-perilaku yang dianggap tepat, mengikat dan memotivasi setiap individu yang ada di dalamnya dan mengerahkan pada upaya mencari penyelesaian dalam situasi yang ambigu (Turner,1994). Pengertian ini memberi dasar pemikiran bahwa setiap individu yang terlibat di dalamnya akan bersama-sama berusaha menciptakan kondisi kerja yang ideal agar tercipta suasana yang mendukung bagi upaya pencapaian tujuan yang diharapkan.. Sumber utama budaya organisasi pada awalnya adalah pemilik, pendiri dan/atau pemimpin yang pertama, karena mereka inilah yang pertama-tama menentukan misi, visi, strategi, filosofi, dan nilai-nilai yang dianut oleh organisasi. Dengan demikian dapat dipahami bagaimana pemimpin memiliki pengaruh besar karena harus dapat bertindak sebagai model bagi terciptanya budaya organisasi yang akan berpengaruh terhadap usaha pencapaian tujuan organisasi IPMKB.

Inefisiensi pengelolaan sebuah organisasi sering diawali dengan tidak atau kurang patuh dan konsistennya beberapa pengurus dalam melaksanakan tugas. Kesalahan dan kegagalan kerja yang terjadi sering sulit ditelusuri penyebabnya karena semua orang mencoba menjelaskan bahwa dirinya bukanlah pelaku dari sebuah proses yang gagal. Sebaliknya, keberhasilan dengan mudah diakui sebagai prestasi diri karena seseorang bisa menunjukkan bahwa pekerjaan tersebut merupakan bagian dari ruang lingkup tugasnya. Sering kali sebuah proses dikerjakan oleh seseorang atau sebuah unit kerja yang secara struktur organisasi dan uraian tugas bukan pemilik dari proses tersebut (process owner), sebaliknya sering pula sebuah tugas tidak ada pemiliknya. Hal tersebut biasanya diakibatkan oleh kurangnya pengendalian dan terabaikannya pengawasan terhadap penerapan sistem dan prosedur tersebut dalam kurun waktu yang cukup lama. Sehingga diperlukan perilaku IPMKB’ers yang mempunyai satu kesatuan komitmen dalam berbuat dan berfikir serta bertindak sesuai dengan kondisi masyarakat dan disiplin ilmu, profesionalitas, regenerasi dalam rangka mensukseskan pembangunan Kecamatan Benai.

Oleh : Heri Indra Putra, SE (Ketua Umum IPMKB)

23 Januari 2009

AIDS (Goresan Hati Pengarang)



Kau datang membawa nista
Kau hidup di pembuluh darah
Kau serang daya tahan tubuh manusia
Sungguh kau laksana neraka

Kau hancurkan anak bangsa
Kau jadikan hidupnya sia-sia
Kau buat mereka terlena
Hingga akhirnya musnah

AIDS
Seharusnya kau yang musnah
Seharusnya kau yang kuhina
Bukan korbanmu yang sudah tidak punya muka

Wahai anak bangsa
Bukalah mata,jangan mau tersiksa
Marilah kita bangkit bersama
Melawan musuh yang tak seharusnya ada.

12 Januari 2009

Larangan Membawa Hp ke Sekolah


Ponsel sepertinya sudah menjadi kebutuhan primer kita semua dan tidak terkecuali pelajar-pelajar di kota-kota besar. Jadi, tidak usah heran kalau semua siswa dan siswi dalam satu sekolah telah menggunakan ponsel.
Tetapi teknologi ponsel kerap membuat kesal para pengajar disekolah, sehingga banyak sekolah membuat larangan menggunakan ponsel saat proses belajar mengajar disekolah.
Beberapa sekolah di Amerika Serikat telah memberlakukan hal ini. Diantaranya yaitu sebuah sekolah ternama di Amerika Serikat. Amerillo Independen School District (AISD) yang menerapkan peraturan ketat bagi siswa yang tertangkap basah menggunakan ponsel. Selain menyita, untuk mendapatkan kembali ponsel miliknya siswa harus membayar U$D 15 atau Rp. 150.000.
Wah, hampir sama kan peraturan di SMAN 1 Benai. Emang ngak ada ruginya mentaati peraturan ini. Sekolah kita jadi hampir sama dengan AISD. Jadi pertahankan peraturan ini, jangan sampai dilanggar.